
“Kalangan pesantren harus cerdas dan kreatif memikirkan apa makna “new normal” untuk sistem pengajaran di pesantren. Mari ciptakan sendiri protokol “new normal” untuk kalangan ponpes. Protokol “new normal” buat pabrik dan mall tidak akan cocok untuk kita.”
Demikian pesan Gus Nadirsyah Hosen yang kami kutip dari tulisan beliau. 30 ribu pesantren dan jutaan santri di Nusantara tidak bisa disamakan pencegahannya dengan mall, pabrik serta sentra industri perekonomian pada umumnya.
Selain itu pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Nusantara. Telah berhasil beradaptasi dengan perkembangan zaman hingga saat ini. Pandemi Covid-19 akan menjadi ujian tersendiri, perlu re-strategi serta inovasi pesantren dalam menyikapi perubahan ditengah wabah ini.
Belum lagi sarana prasarana protokol kesehatan dan strategi belajar daring belum bisa dijangkau secara merata oleh pesantren terutama di pedesaan dan daerah tertinggal.
Oleh karenanya Lakpesdam NU Tanggamus berupaya menyajikan diskusi, ikhtiyar mencari solusi bersama bertajuk “Strategi Pesantren Hadapi Normal Baru” bersama Gus Zehan Zareez Zaman Pengurus wilayah LP Ma’arif Jawa timur, founder Jagongan Santri Lamongan. Diskusi berjalan secara daring Sabtu, 30 Mei 2020, pukul 19.30 WIB. Disiarkan secara live via Instagram di akun IG @RoufHanif maupun @ZehanZareez.
“Bagi kalangan yang dibesarkan dilingkungan pesantren dan peduli akan kelangsungan Pendidikan pesantren. Tentu diskusi daring ini akan menjadi bahan kajian menarik. Semoga membawa maslahat,” tutur Abdur Rouf Hanif selaku ketua Lakpesdam PCNU Tanggamus.